Raja Semut Hitam

Bahagia Tanpamu

Bahagia Tanpamu
Sukacita Panen Rumput Laut

Kamis, 20 Mei 2010

Keluhku Pun Tidak Tersembunyi BagiMu



Tidak ada yg sehat pd dagingku oleh krn amarahMu, sebab kesalahanku telah menimpa kepalaku, semuanya spt beban berat yg mjd terlalu berat bagiku. sepanjang hari aku berjalan dgn dukacita, aku kehabisan tenaga dan remuk redam. aku merintih krn degub-degub jantungku. Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhku pun tdk tersembunyi bagi-Mu. Jantungku berdebar-debar, kekuatanku hilang, dan cahaya mataku pun lenyap.

Pikirku : " Aku hendak menjaga diri, supaya aku jgn berdosa dgn lidahku..." Aku kelu, aku diam, aku membisu, aku jauh dr hal-hal yg baik, tp penderitaanku makin berat. Ia hanyalah bayangan yg berlalu! Ia hanya mempeributkan yg sia-sia dan menimbun, tetapi tdk tahu, siapa yg meraupnya nanti. Dan skrg, apakah yg kunanti-nantikan ya Tuhan ? kpd-Mulah aku berharap.

Aku sgt menanti-nantikan Tuhan, lalu Ia menjenguk kpdku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia mengangkat aku dr lobang kebinasaan, Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku. Ia memberikan nyanyian baru dlm mulutku utk memuji Allah kita. Aku suka melakukan kehendakMu, ya Allahku. Engkau Tuhan jgnlah menahan rahmatMu dr padaku.

Tuhan membantu ku diranjangku pd wkt sakit, di tempat tidurku Kau pulihkan sama sekali dr sakitku. org yg menjenguk berkata dusta, bahkan sahabat karibku yg ku percayai, yg mkn rotiku, telah mengangkat tumitnya kpdku.

Jiwaku haus kpd Allah, kpd Allah yg hidup. Air mataku mjd mknanku siang dan malam krn sepanjang hari org berkata kpdku "Dimanakah Allahmu?" Inilah yg hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana, bgmn aku berjalan maju dlm kepadatan manusia mendahului mrk melangkah kerumah Allah. Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku dan gelisah di dlm diriku ? berharaplah kpd Allah! sbab aku akan bersyukur lg kpdNya, penolongku dan Allahku ! Jiwaku tertekan dlm diriku, sebab itu aku teringat kpd-Mu. Tuhan memerintahkan kasih setia-Nya pd siang hari dan pd mlm hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kpd Allah kehidupanku.
Aku berkata kpd Allah, gunung batuku : Mengapakah Engkau melupakan aku ? mengapakah aku hrs hidup berkabung...

Berilah keadilan kpdku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku thd kaum yg tdk saleh! luputkanlah aku dr org penipu dan org curang! sebab Engkaulah tempat pengungsianku. suruhlah terangMu dan kesetiaanMu dtg supaya aku dituntun dan dibawa ke gunungMu yg kudus dan ke tempat kediamanMu. Maka aku dpt pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah yg adalah sukacita dan kegembiraanku.
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku dan mengapa engkau gelisah di dlm diriku ? Berharaplah kpd Allah! sbab aku bersyukur lg kpdNya, penolongku dan Allahku !



Kamarku menjelang subuh, 28 September 2008

Saat-saat jiwaku tertekan, jantungku berdebar-debar, kekuatanku hilang dan cahaya mataku pun lenyap. Saat airmataku mjd makananku siang dan malam. Aku hanya ingin dipuaskan oleh sabdaNya. Disadur dari tulisan Raja Daud dlm kitab Mazmur Pasal 38 - 43.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar