Raja Semut Hitam

Bahagia Tanpamu

Bahagia Tanpamu
Sukacita Panen Rumput Laut

Rabu, 12 Mei 2010

Luka - luka tak kunjung kering


Luka-luka tak kunjung kering

Lalu . . . , datang sayap-sayap yang kuat
Menerbangkan khayal dan anganku tentang dirimu
Sangat tinggi dan tinggi, sehingga aku terbuai dengan keindahannya
Entah kemana khayalan ini akan terbang tinggi membawaku
Yang pasti semua yang terlintas dalam anganku adalah tentang kita
Tentang perjalanan saat peraduan kasih hanya denganmu
Sampai pada titik aku terjatuh dalam kesadaranku
Dan aku sadari, cinta ini belum pudar
Masih ada dan tersimpan utuh dihatiku
Ajukanlah salahku atas semuanya ini ?
Adakah yang lebih salah, diatas penghianatan kasih ?
Tentu tidak ingin aku melukai hatiku dengan angan yang semakin jauh
Masih ada harapan baru untuk menemukan kasih
Pada pribadi yang tentu mengerti mengenai komitmen
Mengenai janji kesetiaan
Ah . . . lebih bijaksana untuk melupakanmu
Lalu aku menemui diriku semakin kuat
Lalu aku melihat luka yang sudah semakin sembuh
Sembuh dari cintamu yang dengan gemilangnya telah menduakan cinta
Aku tertawa dan bersukacita
Lalu, suatu malam datang mimpi tentang dirimu
Tentang cintamu yang dahulu begitu kuat
Tentu tak kuundang menghampiri bunga tidurku
Dan kutemui dalam bangunku
Ada airmata yang mengalir di pipi
Terus mengalir meski telah kusadarkan diriku
Terus mengalir walau telah kutenangkan hati dan jiwaku yang menyesakkan
Dan aku menyadari, luka ini belum sembuh
Masih ada luka-luka yang terkoyak kembali dari pemulihannya
Masih ada luka-luka yang tak kunjung kering


02 Maret 2009
Saat airmataku mendahului bangunku. Saat teriakan hati terlukiskan dengan tetesan airmata
Pagi ini, dalam balutan kasihNya aku terus mengadu
Aku ingin dipulihkan…!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar