Raja Semut Hitam

Bahagia Tanpamu

Bahagia Tanpamu
Sukacita Panen Rumput Laut

Senin, 20 September 2010

Kekasih gelapku, janganlah menghampiriku lagi . . .

Duhai kesunyian yang selalu datang di setiap penghujung malamku. Apakah engkau tidak bosan untuk selalu menghampiriku ? Ini sebenarnya rahasia yang tak ingin ku ungkapkan, tapi kau seperti kekasih gelapku, yang selalu ku sembunyikan dari khalayak ramai. Seakan-akan menjadi dosa yang besar jika orang lain mengetahui kehadiranmu dalam diriku. Seakan-akan hubungan ini hanya kita nikmati bersama dan tak perlu orang lain mengetahuinya.

Apakah engkau tidak tahu, hari-hariku tidaklah seperti ini sebelumnya dan kau bukanlah bagian dari hidupku. Hidupku adalah keceriaan yang selalu dipenuhi oleh sukacita dan bahkan dalam kesendirian pun, hanya keindahan yang kunikmati, tanpa pernah merasakan kesunyian dalam diriku. Kau tahu pasti, akulah pembawa kabar baik dan yang selalu menghiasi kegirangan orang lain dengan tingkah dan sikapku yang akan mengisi setiap kekosongan dan memecah kesunyian orang lain.

Tapi, kau seperti musuh abadi yang selalu sulit untuk kutaklukkan. Sebenarnya bukan hanya di malam hari yang gelap saja kau menghampiri hidupku, kau sudah mulai merasuki hidupku disaat pagi hari yang cerah. Seakan-akan senyum mentari pun sudah tak mampu membuat ceria hidupku. Teriakan anak-anak tetangga pun hanya menghiasi keriuhan pagi, tapi tetap kau mendekapku. Aku tidak perlu ceritakan kehidupanku disiang hari, karena keramaian hanya sebagai pelengkap yang tidak pernah menggugahku untuk bergulat diantara senyum ceria para sahabat. Kau seakan-akan lebih mahir untuk menaklukkan keramaian dan tawa kami menjadi sunyi yang berkepanjangan.

Aku sebenarnya tahu betul kapan kau hadir dalam hidupku. Kapan kau akhirnya selalu menyapa malam panjangku. Dan, aku seakan-akan terhipnotis dalam jeratanmu, sehingga aku berada di dalam belenggu yang tidak dapat kulepaskan. Yah…aku ingat, bahkan kapan dan tanggal berapa kau mulai menghampiriku. Kau seakan-akan pribadi yang dititipkan oleh pribadi sang kekasih yang meninggalkanku dengan gemilangnya dan menempatkanmu sebagai pasangan yang menggantikan kehadirannya. Sejak kepergiannyalah, iya…sejak kepergiannya, kau hadir dengan berbagai cara untuk menggodaku, agar ada dalam dekapanmu. Dan, bodohnya aku…yah. Kukatakan aku bodoh untuk perkara ini, karena akhirnya aku mau menerima kau sebagai pengganti dari kekasih yang sangat ku sayangi, sekalipun aku tidak pernah menyayangimu, bahkan aku tidak pernah mendambakanmu dalam hidupku dan berharap agar hubungan kita segera di akhiri.



Aku pernah berkata pada diriku sendiri di suatu malam yang sangat menyakitiku, karena kau memelukku terlalu erat, sehingga aku tidak dapat melepaskan hidupku dari kesunyian ini. Aku katakan di malam itu, aku mau menikmati malam ini tanpa kehadiranmu dan mengubah hidupku menjadi suatu kegirangan yang tak akan pernah lagi dihampiri oleh kesunyianmu. Namun, kau mulai menawarkan pribadi kekasihku yang telah berlalu, kau mulai menawarkan keindahan masa lalu yang membuaiku untuk selalu mengenangnya dan aku terlalu bodoh untuk menikmatinya dengan segala keliaran didalam pikiranku untuk sekedar merasakan sedikit kebersamaan yang tidak pernah dihampiri oleh kenyataan, selain hanya khayalku lah yang bekerja. Dan, aku terluka karena itu hanya khayalan yang tidak pernah menjadi nyata.

Kau tersenyum dengan senangnya, karena berhasil membuatku kembali mengalami kesunyian di malam ini. Dan, berkali-kali aku mengusir kesunyian dalam hidupku, tapi kau selalu menang dalam pertandingan ini. Kau terlebih lihai, seakan-akan prajurit yang terlatih untuk menghampiri hidupku setiap saat. Berbagai cara telah kuperagakan dalam hidupku untuk memecah kesunyian hati ini, untuk membuktikan bahwa dirimu, akan takluk dengan kegirangan yang menghiasi hari-hariku, tapi seakan termentahkan oleh kelihaianmu, agar kau lah yang akhirnya tetap berkuasa untuk memenuhi hari-hariku.

Aku melepaskan segala kebodohanku, akan segala sesuatu yang membelenggu dan mampu menaklukkanku selama ini, untuk membangkitkan kembali kegirangan hati dalam hidup. Bangkit . . .! Meski dimulai dari rangkakan yang tidak mudah untuk tegak, hingga berdiri seperti saat ini. Dan, aku mendefinisikan sendiri kejadianku “Bahwa ketika kekasih hati meninggalkanku, dia hanya mengutus kesunyian, namun ketika PribadiMu meninggalkan dunia, Kau mengutus Penghibur. Dan, aku bergirang, ketika Penolong dan Penghibur itu tak pernah henti-hentinya menolong dan menghiburku untuk menikmati kehidupan dalam hari-hari yang penuh dengan sukacita. ♫


September Tetap Ceria
Menikmati malam panjang dengan kesunyian @ Kamarku . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar